Hari Telekomunikasi dan Informasi sedunia

Kamis, 22 Mei 2008


Tanggal 17 Mei 2008 seluruh masyarakat telekomunikasi dan informatika dunia memperingati Hari Telekomunikasi dan Informasi sedunia (World Telecommunication and Information Day). Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia tidak ketinggalan pula dalam ikut merayakan hari yang cukup penting ini, sehingga pemerintah mendorong agar semua operator telekomunikasi, dan stakeholder telekomunikasi lainnya untuk ikut memperingati hari yang sangat penting bagi komunitas teekomunikasi dan informasi sedunia ini.

Peringatan Hari Telekomunikasi dan Informasi sedunia berawal dari Hari Telekomunikasi Sedunia ( World Telecommunication Day) dan Hari Masyarakat Informasi Sedunia (World Information Society Day). Hari Telekomunikasi sedunia (World Telecommunication Day) telah diperingati setiap tahunnya setiap tanggal 17 Mei sejak tahun 1969, sebagai pertanda berdirinya ITU (International Telecommunication Union) dan peringatan penandatanganan Konferensi Telegraf Internasional yang pertama (the First International Telegraph Convention) pada tahun 1865. Sedangkan Hari Masyarakat Informasi Sedunia (World Information Society Day) ditetapkan oleh Majelis Umum PBB dalam suatu resolusi yang diterbitkan pada bulan Maret 2006 dan diperingati setiap tanggal 17 Mei. Hal ini adalah sesuai dengan amanat dari World Summit on the Information Society (WSIS) pada bulan Nopember 2005.

Sebagai informasi, pada bulan Nopember 2006, Sidang ITU Plenipotentiary Conference di Antalya, Turki memutuskan untuk memperingati kedua even tersebut pada setiap tanggal 17 Mei sebagai Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia (World Telecommunication and Information Day). Berdasarkan Resolusi 68, ITU menghimbau agar para negara anggota dan anggota sektor dapat memperingati hari penting tersebut dengan mengorganisasikan program nasional yang bersesuaian, dengan tujuan antara lain:
mengembangkan pemikiran dan pertukaran ide sesuai tema yang ditetapkan Council ITU
mendiskusikan berbagai aspek dari tema tersebut dengan semua mitra di masyarakat.
menyusun laporan yang mencerminkan diskusi nasional pada isu-isu terkait tema tersebut, untuk dikirimkan kembali ke ITU dan sesama negara anggota sebagai feedback.

Tahun ini peringatan World Telecommunication and Information Society Day mengambil Tema: “Connecting Persons with Disabilities: ICT Opportunities for All. Tema ini dimaksudkan untuk menampung kebutuhan khusus orang cacat dalam mengakses Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT). Pentingnya menyediakan akses yang merata termasuk bagi orang cacat tercermin dari komentar Sekjen PBB Ban Ki-moon, yang dikutip oleh ITU sbb:

Adalah sangat penting bagi kita untuk mengubah sikap dan pendekatan kita terhadap orang-orang cacat, guna memastikan bahwa semua hak-hak dan kebebasan dasar bagi mereka tetap dihormati, termasuk hak untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat informasi dan dalam memberikan masukan, ide-ide dan usaha-usaha dari komunitas orang cacat”.

Pesan Sekjen PBB tersebut diamini pula oleh Sekjen ITU Hamadoun Toure, yang memberikan pesan bahwa “kunci untuk mewujudkan masyarakat informasi adalah akses universal. Setiap orang harus memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam era digital ini. Dan tak seorangpun boleh dihalangi untuk mendapatkan kemudahan dari adanya teknologi informasi dan komunikasi (ICT), termasuk bagi orang-orang yang terhambat karena keadaan fisiknya”. ITU mengungkapkan bahwa tiga syarat penting dalam mewujudkan pemerataan komunikasi bagi semua orang adalah: desain yang mudah diakses, ketersediaan, dan harga yang terjangkau. Solusi yang tepat untuk tantangan ini memang tidak mudah dicapai. Di satu sisi, saat ini telah tersedia perangkat maupun software yang dapat dimanfaatkan untuk orang cacat. Namun di sisi lain terdapat banyak halangan dalam menentukan perangkat yang paling tepat dengan harga terjangkau. Kendala ini ditambah lagi dengan kenyataan bahwa kebanyakan orang cacat (bahkan di negara maju sekalipun) adalah pengangguran dan tergolong dalam masyarakat dengan pemasukan rendah.

Dalam kaitan ini, Ditjen Postel sebagai Administrasi Telekomunikasi Indonesia sangat mendukung program ITU tersebut untuk memberikan akses yang merata terhadap teknologi informasi dan komunikasi terutama bagi orang-orang cacat. Secara bertahap Ditjen Postel akan mengkampanyekan pentingnya memperhatikan hak-hak dan kepentingan orang cacat dalam mengakses teknologi informatika dan komunikasi. Dukungan dari seluruh stakeholders pertelekomunikasian dan informatika di Indonesia sangat diperlukan dalam program-program ini sebagaimana pada tahun-tahun yang lalu juga cukup kondusif kontribusinya pada setiap peringatan hari bersejarah ini.


Selamat merayakan hari Telekomunikasi dan Informasi Sedunia
( World Telecommunication and Information Day ).

dikutip dari http://www.postel.go.id/update/id/baca_info.asp?id_info=984


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar